Suami, saya, tante, sepupu dan paman di Madinah |
Salah
satu nasihat adik perempuan saya saat menentukan jadwal keberangkatan umrah
adalah perhatikan jadwal haid. Jangan sampai waktu ibadah umrah yang sebentar
itu terlewat begitu saja karena kita sedang haid. Saya pun mengecek kalender
periodik yang terpasang di android saya. Yes, perkiraan di bulan april nanti,
haid bakalan datang tanggal 27 april. Kebetulan tawaran umrah dari biro travel
itu tanggal 13-21 april, jadi kemungkinan selama 9 hari di tanah suci saya bisa
bebas beribadah.
Setelah
fix mendaftarkan diri, saya pun mengabarkan niat saya pada keluarga besar di
grup BBM. Eh, tanpa disangka. Tante, paman dan sepupu laki-laki saya malah
pengen berangkat bareng juga. Keluarga besar senang sekali karena keluarga
paman bisa berangkat bersama saya. Kondisi tante saya yang pasca sakit bisa
dititipkan ke saya, kata mereka. Pasalnya di Masjid Nabawi, laki-laki dan
perempuan kan terpisah. Jadi tante saya bisa saya temani. Alhamdulillah...saya
sih bahagia saja mendengarnya karena bisa berangkat bersama suami dan anggota
keluarga lain. Syukur-syukur kalau menolong Tante itu bisa jadi tambahan lahan
ibadah saya.
Nah,
karena saya yang pertama kali mencanangkan umrah di keluarga, mencari biro
travel dan mendaftar duluan, otomatis keluarga banyak nanya-nanyanya ke saya.
Tidak apa-apa. Saya memang sangat bersemangat dalam hal ini. Pokoknya seneeeng
banget! Ibaratnya apa yang selama ini diidamkan kini terkabul.
Namun,
entahlah. Agaknya Allah hendak menguji saya. Oya, saya dan adik perempuan saya
punya suatu istilah bersama. Namanya: “ujian special for you”. Kenapa namanya demikian?
Karena kadang kita suka terheran-heran dengan suatu kejadian yang sepertinya
hanya dibuat khusus untuk kita. Bukan untuk orang lain. Salah satunya ya
seperti kejadian keberangkatan umrah ini.
Keberangkatan di geser dari tanggal 13 ke tanggal 28 April 2016 |
Kebanyakan
peserta memang sudah sepuh-sepuh, termasuk paman dan tante saya, para pensiunan.
Bagi mereka, tidak ada halangan dari pekerjaan atau pun soal hormonal seperti
saya. Bahkan ada yang menelepon entah pada saudaranya atau ke siapa dan berkata
keras-keras, “Alhamdulillah...keberangkatannya diundur!”
Suami
dan sepupu juga agaknya sih sama leganya dengan yang menelepon itu. Karena
dengan diundurnya waktu keberangkatan, mereka lebih leluasa menuntaskan
pekerjaan-pekerjaan kantornya. Hiks!
Saat
itu saya merasa terperosok ke lubang yang sangat dalam. Bingung, apakah saya
yang perlu ditolong ataukah siapa? Ya, sejak tante saya berminat ikut umrah
bersama saya, saya sudah menekadkan diri untuk mendampingi beliau. Namun kini,
bisakah saya mendampinginya?
Tante
menangkap kebingungan itu di mata saya.
Beliau bilang, jangan sampai saya merasa diberatin olehnya. Kalau saya mau
berangkat di luar jadwal yang ditentukan pihak travel atau mau ganti travel, ya
silakan saja.
Saya
belum tahu harus bilang apa. Ketika saya menyampaikan keberatan ini pada pihak
travel, mereka mengatakan bahwa ini hal biasa. Masalah haid bisa diusahakan
dengan minum obat penunda haid.
Sampai
di rumah, saya googling soal obat penunda haid ini. Setelah membaca beberapa
pengalaman blogger yang menggunakan obat penunda haid, saya pun menemukan
secercah harapan. Benar ternyata, sudah banyak orang yang menggunakan obat ini.
Namun merk yang ditawarkan di apotik bermacam-macam dan bisa dibeli tanpa resep
dokter. Daripada bingung dan khawatir salah, saya pun mendatangi dokter spesialis
kandungan terdekat untuk konsultasi.
Menurut
dr.Annisa, dokter spesialis kandungan dan kebidanan yang memeriksa saya, sistem kerja dari obat penunda haid itu
adalah pengendalian hormon. Tubuh dibikin banjir hormon progesteron sehingga
darah haid tidak luruh (itu yang saya tangkap, maaf-maaf kalau salah). Namun
efek sampingnya, jika kondisi sekitar rahim tidak kuat, bisa timbul pecah
pembuluh darah di rahim atau spotting. Kayak mimisan di hidung gitu. Nggak banyak-banyak.
Paling bercak saja, kata beliau. Nah, flek darah yang keluar itu dijamin bukan
darah haid. Seperti kalau kita mimisan,
ibadah tetap bisa dilanjutkan.
Obat penunda haid Lutenyl |
Dari
dokter, saya diberi resep untuk membeli obat penunda haid dengan merk Lutenyl
dan obat untuk menghentikan darah jika keluar flex dengan merk Kalnex. Untuk Lutenyl,
saya harus minum obat tersebut 7 hari sebelum jadwal haid saya. Jika haid saya
diperkirakan tanggal 27 april, berarti saya harus meminum obat tersebut mulai
tanggal 20 april dengan dosis 1 tablet/hari. Karena kekuatan obat tersebut 24
jam, diusahakan tiap hari minum obatnya di jam yang sama. Nah, mengingat waktu
di tanah air dan di tanah suci berbeda sekitar 5 jam, saya pun memperkirakan
kalau di tanah suci saya minum obat tiap jam 2 siang berarti di tanah air saya
harus minum obat tersebut sekitar jam 9 pagi tiap harinya. Sedangkan untuk
Kalnex, itu hanya persediaan saja. Baru diminum jika ada kasus keluar flex.
Obat jika spotting |
Okey,
akhirnya masalah ini terpecahkan juga. Walaupun hasilnya, saya tetap pasrahkan
pada Allah swt. Pihak travel pun berkali-kali menyarankan, supaya saya jangan sampai
merasa stress. Soalnya kata mereka, kalau saya stress, bisa jadi obat itu malah
tidak bekerja. Hwaaa...bukannya kabar itu malah bikin stress ya? Hihi... Gimana
nggak stress coba, saya yang paling semangat berangkat sampai ngajak-ngajak
yang lain. Eh, malah saya yang memiliki kemungkinan terhalang berangkat.
Subhanallah... benar-benar “Ujian Special for You” deh!
Tapi...
terhalang berangkat itu kan baru kemungkinan. Belum kejadian. Haidnya juga
belum kok. Lagipula, masalahnya sudah diusahakan penyelesaiannya dengan konsul
ke dokter. Lha dokter dan pihak travel saja menganggap ini kasus biasa, kok.
Jadi kenapa saya sampai kalang kabut begini, hah?! Dari situ saya beristigfar
pada Allah, berserah diri, mengembalikan semua permasalahan pada Allah, memohon
keridhoannya untuk dipanggil ke tanah suci. Benar-benar. Kalau Allah belum
memanggil, pasti ada saja halangannya. Namun, jika Allah ridha, pasti Allah
memberi kelancaran. Terima kasih Allah, kejadian ini membuat saya semakin
bergantung pada-Mu.
Alhamdulillah, tanggal 27 april si merah tidak datang |
Dan...alhamdulillah.
Sampai waktu keberangkatan tiba, si merah tidak datang. Sampai saya melakukan
thawaf wajib di Makkah pun, belum datang juga. Alhamdulillah...karena prosesi
itulah inti dari umrah. Haid baru datang, itu sehari sebelum saya pulang ke
tanah air. Ketika semua keinginan-keinginan di tanah suci telah saya tuntaskan
hingga Allah memberi pertanda kepada saya supaya saya segera kembali ke hotel.
Saat tiba di hotel itulah saya memandang Masjidilharam dari jendela untuk
berpamitan. Mudah-mudahan suatu hari nanti, saya bisa masuk kembali ke
Masjidilharam yang disucikan, aamiin....
Salam kenal dari Batam mbak π
BalasHapusDari dulu suka tanya2 sendiri dlm hati, klo mau ibadah haji atau umroh lg dapet gmn ya? Eh terjawab sudah dengan tulisannya mbak π
Hihi...alhamdulillah kalo udah dapat jawaban :)
HapusSalam kenal dari Batam mbak π
BalasHapusDari dulu suka tanya2 sendiri dlm hati, klo mau ibadah haji atau umroh lg dapet gmn ya? Eh terjawab sudah dengan tulisannya mbak π
Eh, salam kenal juga dari Bandung :)
HapusTernyata waktu haid harus menjadi perhatian utama sebelum umrah ya, Mba? Noted. Terima kasih tulisannya sangat membantu...
BalasHapusIya Mba, penting itu :)
HapusAlhamdulillah ya mbak datang si merahnya pas udah mau pulang dan semua telah terselesaikan. Doakan aku segera nyusul ke tanah suci ya mbak ;))
BalasHapusIya aku bersyukur banget. Aamiin...semoga Mba Muthi segera menginjakkan kaki di tanah suci :)
HapusBerarti obat penunda haid relatif aman ya utk situasi tertentu
BalasHapusInsyaAllah sudah berdasarkan penelitian kan, Mba. Tapi kalau sering-sering bisa mengganggu siklus haid nantinya :)
Hapusalhamdulillah jadi berasa sempurna ya bu ibadah umrah nya kalo si merah tidak datang :)
BalasHapusIya, alhamdulillah bisa puas-puasin ibadah di sana :)
Hapushallo kak.. aku juga rencana umroh tgl 14. haid tgl 10. karena tkut jadwah haid mundur akhirny aku minum lutenyl. semoga saja obat bekerja π. mau tanya untuk haid keluar karena kakak sudah berhenti minum obatnya atau gimana ya?
BalasHapushallo kak.. aku juga rencana umroh tgl 14. haid tgl 10. karena tkut jadwah haid mundur akhirny aku minum lutenyl. semoga saja obat bekerja π. mau tanya untuk haid keluar karena kakak sudah berhenti minum obatnya atau gimana ya?
BalasHapusMakasi mba .. jd memberi harapan. Sy udah minum lutenyl seminggu sebelum prediksi. Ini d turki keluar haid, dr turki ke madinah lalu mekkah, . Stres iya. Cm berusaha tenang. Jd harapan sy memang pasrah.. doakan sy smoga bs tu tas ibadah umrohnya ya mbaπ
BalasHapusSaya mau melaksanakan ibadah haji. Tapi siklus haid saya tidak teratur, bagaimana solusinya. Mohon bantuannya
BalasHapusAssalammualaikum mba,,klo boleh tau berapa ya harganya soalnya saya juga beli
BalasHapusOya mba satu lagi ,,klo saya di sarankan smaa Bu bidan ya 3 kali sehari ,,