Sesaat sebelum berangkat ke Bandara Sukarno Hatta, Jakarta |
Setelah
terdaftar sebagai peserta umrah, saya pun berusaha mempersiapkan diri. Saya
ingin bisa beribadah maksimal di sana. Meskipun pihak travel menjanjikan
latihan manasik umrah, namun saya tidak sabar untuk segera mengetahui lebih
jauh tentang apa itu umrah, apa saja aktivitasnya dan lain-lainnya.
Selain
browsing internet membaca dan melihat pengalaman orang-orang yang pernah ke
tanah suci melalui blog dan youtube, saya juga membeli beberapa buku yang berkaitan
dengan haji dan umrah. Diantaranya adalah buku-buku karya Rafiq Jauhary. Rafiq
Jauhary adalah seorang pembimbing di biro travel haji dan umrah di Kota
Magelang, Jawa Tengah. Setelah lulus dari pesantren di Solo, beliau juga sempat
memperdalam ilmu agamanya di kota Makkah. Saya berkesempatan mengenal profil
Mas Rafiq Jauhary ini melalui akun facebooknya.
Buku-buku panduan haji dan umrah tulisan Rafiq Jauhary |
Buku-buku
Mas Rafiq ini saya baca sampai tuntas. Memang sih belum terbayang 100% karena
saya belum pernah ke tanah suci. Namun buku-buku ini sangat membantu saya
sehingga saya tidak merasa buta sama sekali mengenai amalan-amalan selama umrah
dan lokasi-lokasi di tanah suci.
Baiklah,
saya akan membahas sedikit tentang isi dari tiap bukunya ya. Anggap saja ini
resensi singkat:
1.
Amalan
di Tanah Suci, Membantu Haji & Umrah Anda Lebih Produktif
Berdasarkan
hadits yang diriwayatkan al-Bukhari dan Muslim, satu shalat di Masjidil Haram lebih
utama dari seratus ribu shalat di masjid lain, satu shalat di Masjid Nabawi
lebih baik dari seribu shalat di masjid lain, dan di Masjid al-Aqsha lebih
utama dari lima ratus shalat di masjid lain, begitupun dengan ibadah lainnya.
Hadits
inilah yang menjadi salah satu motivasi saya ingin beribadah di tanah suci dengan
sebaik-baiknya. Saya merasa beruntung karena melalui buku ini, saya tidak hanya
diberitahu soal amalan fisik saja seperti thawaf, shalat, sedekah, doa dan
zikir tapi juga diingatkan mengenai amalan hati seperti ikhlas, syukur dan
sabar.
Kelebihan
lain dari buku ini, tulisan dicetak dia atas kertas tebal dan glossy. Selain
itu dilengkapi pula dengan foto-foto full colour serta berbagai ilustrasi untuk
memudahkan kita mempelajari cara-cara beribadah di tanah suci.
2.
Menjadi
Muthawif Anda di Tanah Suci, Panduan Perjalanan dari Tanah Air ke Tanah Suci
Belakangan
setelah saya sampai di tanah suci, barulah saya memahami betul apa itu
muthawif. Muthawif itu semacam travel guide kita di tanah suci. Selama di tanah
suci, saya merasa bergantung sekali pada para muthawif ini dalam berbagai
urusan. Mulai dari tanya soal koper hilang, arah kiblat, lokasi toko, materi
ibadah, sejarah Islam dan tetek bengek lainnya.
Untuk
orang yang baru pertama kali pergi ke negeri orang seperti saya, rasanya memang
buta sama sekali. Apalagi saya tidak bisa berbahasa arab. Dan orang arab pun
jarang yang bisa berbahasa inggris. Pada akhirnya peran muthawif benar-benar
dibutuhkan untuk membantu kita selama di sana sehingga kita bisa beribadah dan
bepergian dengan nyaman.
Nah,
isi buku ini seakan-akan seorang muthawif yang menjelaskan berbagai hal
mengenai tanah suci. Mulai dari letak geografis, cuaca, budaya, makanan, dan
hal-hal lainnya yang cukup mendetail. Dari informasi ini, kita bisa
mengira-ngira persiapan apa saja yang harus dilakukan di Indonesia menjelang
keberangkatan ke tanah suci.
Selain
itu, yang saya suka dari buku ini adalah mengenai penjelasan berbagai tempat
yang biasa dikunjungi para jamaah haji dan umrah saat ziarah Makkah dan
Madinah. Penjelasan tersebut membuat saya memiliki bekal pengetahuan yang cukup
saat mengunjungi lokasi ziarah tersebut.
3.
Bahasa
Arab Praktis Untuk Jamaah Haji & Umrah, Plus Doa Haji & Umrah
Terus
terang saya tidak terlalu mempelajari isi buku ini. Pertimbangannya karena saya
merasa hanya akan sebentar saja di tanah suci. Jadi sepertinya saya merasa
tidak perlu bisa berbahasa Arab. Mungkin saya akan lebih semangat mempelajari
buku ini jika pergi berhaji di mana waktu tinggal di sana lebih lama.
Namun
begitu, melalui buku ini saya jadi tahu jika bahasa Arab pun mengalami pergeseran
dari bahasa baku (fush-hah) ke bahasa sehari-hari (‘amiyah).
Kelebihan
lain dari buku ini adalah ukurannya yang kecil sebesar buku saku. Sehingga kita
lebih gampang membawannya kemana-mana. Mana tahu kalau kita tiba-tiba
memerlukannya, bukan?
***
Selain
buku-buku di atas, saya pun mempersiapkan buku Do’a, Sebuah Petunjuk dan
Contoh-Contoh dari Drs. Miftah Faridl. Buku ini adalah salah satu buku favorit
saya. Isinya berbagai doa berdasarkan hadits nabi. Doa yang saya punya itu
cetakan ke-5. Ternyata saat di Masjid Nabawi, teman saya juga membawa buku
tersebut dengan bentuk buku lebih langsing dan sampul kulit imitasi yang
merupakan cetakan ke sekian belas (saya lupa). Sedangkan punya saya kertasnya
saja sudah buram dan rupanya agak uzur begitu deh.
Buku kumpulan doa dari Drs. Miftah Faridl |
Nggak
apa-apa, sing penting isinya ya, kan? Hehe... Bagi yang punya bukunya, boleh
lihat bab VIII tentang Doa Dalam Setiap Keadaan. Nah, doa-doa di bab itu saya
baca ulang sampai tiga balikan selama di Masjid Nabawi. Isinya itu lho,
dahsyat-dahsyat, Sist! MasyaAllah, doanya Rasulullah. Indah nian isinya dan
begitu mengena di hati. Sudah itu, dibacakannya di Masjid Nabawi pula tempat
Rasulullah sendiri biasa berdoa dan dimakamkan. Selama membaca doa-doa ini, tidak pernah saya bisa menahan air mata.
***
Nah,
selain buku-buku di atas, saya pun mendapatkan buku saku panduan umrah dan buku
pedoman teknis perjalanan umrah dari pihak biro travel.
Buku Panduan Teknis dan Panduan Umrah dari Biro Travel |
Buku
Panduan Umrah berisi Adab & Hukum Safar, Tata Cara Umrah dan Panduan Doa.
Buku tersebut memaparkan tentang umrah secara singkat namun jelas. Di situ
disebutkan bahwa Hukum Umrah itu WAJIB bagi yang baru pertama kali
melaksanakannya. Sedangkan Rukun Umrah itu terdiri dari: niat ihram, thawaf
umrah, sa’i, tahalul (cukur rambut), dan tertib (melaksanakan dengan urutan tersebut
di atas).
Sedangkan
buku Pedoman Teknis Perjalanan Umrah berisi itinerary dan agenda perjalanan
mulai pemberangkatan dari Indonesia hingga kembali ke Indonesia lagi dan daftar
nama, foto, alamat hingga nomor ponsel jamaah yang berangkat bersama kita.
Tidak lupa disertakan pula nama, foto, alamat, dan ponsel para ustadz
pendamping. Seluruhnya, kami para jamaah berjumlah 70 orang ditambah 2 orang
ustadz pendamping yaitu Ustadz Aan dan Ustadz Nasehan.
Satu
materi yang paling mengena dari latihan manasik adalah saat Ustadz Aan
menjelaskan isi lafadz talbiyah yang biasa dikumandangkan jamaah saat hendak ke
dan di tanah suci. Waktu itu, Ustadz Aan mengisi latihan manasik ke-2 pada hari
sabtu, tanggal 23 April 2016. Tepat 5 hari sebelum hari keberangkatan.
Lafadz talbiyah dari sini |
“Kusambut panggilan-Mu
ya Allah, tiada sekutu bagi-Mu, kusambut panggilan-Mu, sesungguhnya segala
puji, segala nikmat dan kekuasaan hanyalah bagi-Mu, tiada sekutu bagi-Mu.”
Menurut
Ustadz Aan, hendaknya kita meluruskan motivasi berumrah. Bahwa kita berumrah
itu niatnya hanya karena ingin beribadah kepada Allah, bukan karena niat-niat
yang lain (makna dari: Kusambut
panggilan-Mu ya Allah, tiada sekutu bagi-Mu).
Menurut
Ustadz Aan pula, pergi haji atau umrah itu rawan pujian sehingga kita bisa
terhanyut karena sanjungan. Oleh karena itu kita mesti ingat bahwa pujian itu
hanya milik Allah. Kemudian, ditakdirkannya kita dapat pergi ke tanah suci pun
bukan karena kita layak dan kita punya harta. Namun, kita bisa berkunjung ke
tanah suci semata-mata karena nikmat karunia Allah dan atas kekuasaan Allah
swt. Buktinya banyak orang yang sepertinya lebih layak dan lebih banyak
hartanya, namun belum juga mendapat kesempatan untuk ke tanah suci (makna dari:
kusambut panggilan-Mu, sesungguhnya
segala puji, segala nikmat dan kekuasaan hanyalah bagi-Mu, tiada sekutu bagi-Mu).
Alhamdulillah,
pemahaman tersebut betul-betul menjadi pegangan saya selama berumrah. Karena
ternyata isi lafadz talbiyah itu memang benar-benar pas jika kita memahami
kandungannya.
Baca juga: Ujian "Special for You"
Baca juga: Ujian "Special for You"
ingin banget segera hajikan ibu dan bapak segera mungkin, bantu doanya ya mbak
BalasHapusInsyaAllah aamiin... :)
Hapus