Selasa, 27 Desember 2016

Menyebarkan Virus Blogging Melalui Kelas Belajar Bikin Blog



Beberapa waktu lalu, saya pernah menyelenggarakan Kelas Belajar Bikin Blog Offline untuk beberapa ibu muda. Awalnya ibu-ibu itu sering colek-colek saya di sosmed minta diajarkan membuat blog. Akhirnya ya Ok, saya luluskan tapi dengan syarat harus dilakukan secara offline. Kenapa offline? Karena membuat blog itu bakal lebih mudah jika diajarkan secara face to face dan langsung dipraktekan. Saya tidak memungut biaya dari kelas tersebut. Saya hanya minta didoakan saja oleh para peserta Kelas Belajar Bikin Blog supaya dianugerahi kesehatan dan bisa produktif terus berkarya di dunia blogging 😊
Suasana salah satu grup Kelas Belajar Bikin Blog
Kelas Belajar Bikin Blog ini diselenggarakan setiap hari rabu pukul 9.00-12.00 WIB. Setiap satu grup peserta hanya mendapat satu kali pertemuan. Selanjutnya saya membuat grup facebook Kelas Belajar Bikin Blog sebagai media tanya jawab. Jadi, bagi peserta yang ada pertanyaan susulan, bisa melalui grup facebook tersebut. Saya memang baru mengajarkan hal-hal dasar saja, mulai dari membuat template blog sederhana, cara posting, sampai memasang beberapa widget penting. Selanjutnya saya mengharapkan para peserta sering praktek sehingga mereka bisa mengembangkan blognya.
Kenapa ibu-ibu tersebut tertarik ngeblog? Pada umumnya mereka ingin menuangkan inspirasi yang ada di benak mereka. Namun ada juga yang memiliki alasan ingin mengenalkan bisnisnya melalui blog. Dan ada juga yang ingin memonetisasi blog supaya menghasilkan pendapatan seperti yang sudah saya jalankan.
Sebagai pengajar, saya senang sekali melihat murid-muridnya bersemangat blogging. Mereka membagikan pengalaman dan inspirasinya melalui blog. Kemudian share di sosmed dan tagging saya sebagai laporan: “saya sudah ngeblog lho!” Saya juga memotivasi mereka ikut lomba blog. Dengan ikut lomba, mereka menjajal kemampuannya dalam membuat artikel sesuai permintaan panitia lomba. Mereka juga terpacu untuk melakukan blog walking supaya mendapatkan kunjungan balik. Jika tidak menang pun, tentu mereka bakal penasaran dengan artikel pemenang. Sehingga mereka terdorong belajar membuat content blog yang keren dari para pemenang.
Sayangnya, beberapa kali mereka pernah kecewa dan urung mengikuti lomba blog karena syarat lomba mengharuskan blog mereka menggunakan top level domain (TLD) Dotcom atau Dotnet. Sebetulnya bukan hal yang sulit mengubah domain ke top level domain. Saat ini banyak penyedia layanan web hosting dan registrasi domain, salah satunya adalah DotComForMe. Apalagi di momen-momen tertentu, para penyedia layanan tersebut suka mengadakan promosi harga domain. Kita bisa memanfaatkannya untuk mendapatkan top level domain dengan harga murah.
Suatu kali saya pernah memperlihatkan nominal honor dari content placement yang jumlahnya lebih besar dibandingkan harga top level domain harga reguler selama setahun. Sontak mereka langsung pada pengen migrasi juga ke top level domain. Saya bilang, untuk mendapatkan job-job seperti review dan content placement, selain mengubah domain ke .com atau .net, kita juga harus serius ngeblognya. Jangan sekali-dua kali saja posting blog, tapi mesti rutin. Isi blog dengan tulisan-tulisan yang bermanfaat setidaknya seminggu satu artikel, bergabung dan aktif di komunitas blogger, rajin blogwalking, maka tawaran job pun akan segera berdatangan. Nanti deh, kalau  blog kalian sudah siap migrasi ke top level domain, pasti saya bantuin, janji saya.
Saya akui ilmu saya tentang blogging masih sedikit. Jika saya berani mengajarkan ke murid-murid di Kelas Belajar Bikin Blog bukan berarti saya sudah pakar. Tapi saya hanya mencoba berbagi ilmu yang saya tahu dan sudah saya rasakan manfaatnya. Mudah-mudahan apa yang saya lakukan ini bisa bermanfaat bagi orang banyak. Saya berharap ibu-ibu rumah tangga bisa melek internet tidak hanya sebatas sosial media. Menulis di blog itu banyak manfaatnya. Melalui blog kita bisa berbagi ilmu dan lebih long lasting keberadaannya. Selain itu, tulisan di blog mudah dilacak dibanding status di sosmed. Saya juga bersyukur jika ibu-ibu tersebut bisa meningkatkan perekonomian mereka dari blogging. Bagi saya, blogger adalah profesi yang paling tepat bagi ibu-ibu yang ingin mendapatkan penghasilan tanpa harus sering-sering keluar rumah dan meninggalkan keluarga. Jadi tunggu apa lagi? Ayo segera gunakan #DotComForBlogging

Artikel ini disertakan dalam Blog Competition 2016 yang diselenggarakan oleh dotcomforme


24 komentar:

  1. Suskes ya kak! Nice sharing kk sudah mau berbagi ilmu dengan teman-teman yang lain untuk belajar ngeblog..
    Saya tadinya buat blog biar pengelaman hdp di kutub bisa tertuang, sayang rasanya, karena sebagai org Indonesia satu-satunya disana, saya banyak perjuangan :D wkwk makanya buat blog..langsung beli domain sih langsung waktu pertama kali beli :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beruntung saya karena mba mau berbagi cerita di kutub sana :)

      Hapus
  2. wah , manta berbagi ilmu , juga menambah ilmu , asyiknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha...iya Mba, senang sekali rasanya kalau ilmu kita bermanfaat :)

      Hapus
  3. Wah senengnya, jadi pengin ikutan kelas bloggingnya mbak ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha...pelajarannya masih sederhana kok, Mba. Khusus buat Ibu-ibu yang sama sekali belum pernah bikin blog :)

      Hapus
  4. Sip, ngajak ibu2 melek internet itu bagus mbak tapi jangan lupa juga ajarkan etika menulis, dan segala macam nya supaya terhindar dari hal2 yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Dunia maya sudah menjadi bagian dari dunia nyata. :) Oh iya, blog ini templatenya belum responsive ya mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siyap Kaka. Saya kawal mereka untuk gabung di komunitas blogger emak-emak supaya bisa nyontoh etika para blogger senior.
      Belum responsive? Maksudnya pengunjung masuk ke versi web? Bukannya Blogspot otomatis responsive ya? :)

      Hapus
  5. Sukses lombanya :)
    Makasi share nya ya
    Saya baru pakai tld dua bulan ini..masi belajar monetize :D
    Setuju ama pernyataan di atas..nulis yang bermanfaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama masih belajar saya juga, Mba hehe... Terima kasih ya :)

      Hapus
  6. Makasih sharingnya. Saya juga baru aja pindah TDL. Msh belajar apa itu SEO, keywords dll. Semoga sukses lombanya ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi...iya sama. Saya juga masih belajar tentang itu. Terima kasih ya :)

      Hapus
  7. asal tidak melupakan tugas pokok sebagai ibu rumah tangga,... hehehe

    BalasHapus
  8. gak semua ibu melek internet.... paling banter mereka cuma tahu fb..

    jadi tuh..aku agak susah nyebarin virus ini keteman2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo aku sering-sering nyebarin keuntungan punya blog di sosmed, Mba. Misalnya dapet hadiah lomba, share resep, cerita jalan-jalan dll. :)

      Hapus
  9. kece banget kelas ngeblognya Mbk. Aku ada yang minta ajari belum klop jadwalnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya pasang hari rabu pas suamiku jadwal meeting di kantornya, Mba. Pokoknya kalo mau diajari, peserta musti menyesuaikan dgn jadwalku :)

      Hapus
  10. duh seru klo bisa blajar offline...btw mbak tinggal di mana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba, lebih mudah ngejelasinnya dan lebih gampang paham. Saya tinggal di Komp.Perumahan Riung Bandung.

      Hapus
  11. mau dong diajarin juga bunda btw makasih ya info di artikelnya
    mau tanya sekalian nih, di dotcomforme itu 150k sewa apa beli domain ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi...ilmu saya masih cetek :D
      Kebetulan sewa domain saya bukan di Dotcomforme :)

      Hapus
  12. waaah, asyiiik, mba Yas buka kelas blogging, ikutaan yaaaahh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aduh malu mesti ngajarin Teh Rani mah hehe... :)

      Hapus

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya :)