Rabu, 26 September 2018

Ashabul Kahfi dan Kondisi Kekinian


ASHABUL KAHFI adalah sebutan bagi sekelompok pemuda yang hidup di jaman kerajaan pagan Romawi. Para pemuda dengan pemikiran logikanya yang kuat dan jernih memandang aneh perbuatan orang tua-orang tua mereka yang memuja para dewa-dewi, padahal pada kenyataannya bangsa Romawi dikenal pintar membuat hukum negara dan jenius dalam hal seni budaya.


Di situlah hidayah aqli (akal) berperan, di mana Allah sudah memberikan potensi akal kepada setiap manusia. Hanya ada manusia yang menggunakannya dengan tepat dan tidak.

Dalam buku '15 Cerita Ajaib dalam Al Quran', disampaikan secara singkat mengenai tingkatan hidayah. Hidayah Ad Din merupakan tingkatan hidayah berikutnya setelah hidayah aqli. Akal memiliki keterbatasan, sehingga untuk mengoptimalkan pemahaman atas keberadaan dan fungsi dirinya, manusia mesti mendapat hidayah berikutnya.

Hidayah Ad Din sampai kepada manusia berupa wahyu (firman Tuhan) dan utusannya (para nabi dan rasul). Hidayah Ad din inilah yang belum sampai kepada ashabul kahfi di jamannya. Sehingga mereka berharap adanya petunjuk ini dengan sebentuk doa yang diabadikan oleh Allah swt. dalam surat Al Kahfi: 10.

"Ya Rabb, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami."

309 tahun kemudian, Allah swt. mengabulkan permohonan mereka. Ashabul Kahfi tertidur selama 309 tahun dan bangun pada masa kerajaan Romawi yang sudah dipimpin raja pengikut Nabi Isa a.s. Artinya sudah sampai kepada mereka hidayah Ad Din melalui Nabi Isa dan kitabnya yang menyempurnakan petunjuk yang sampai melalui akal mereka.

Doa Ashabul Kahfi masih relevan dengan kondisi masa kini di mana kita dikelilingi oleh  manusia-manusia yang mengaku paling pintar dan benar, berkamuflase, membodohi masyarakat. Dibarengi kecakapan komunikasi dan teknologi, menjadikan keburukan bisa nampak sebagai kebaikan.

Bagi kita mestinya menjadi pemacu untuk terus mengoptimalkan hidayah Ad Din yang telah sampai pada kita berupa petunjuk Al Quran dan Al Hadits. Pantaslah dalam satu hadits sahih baginda Rasulullah saw. telah bersabda:

“Siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari Dajjal (fitnah akhir zaman).”
(HR. Muslim no. 809)

Apa hubungannya? Ayo dibuka surat Al Kahfi ayat 1-10, pahami dan renungkan artinya.

Jangan lupa, baca juga buku '15 Cerita Ajaib dalam Al Quran' 😊.
Buku bisa dibeli dengan klik gambar buku di bawah ini ya...

Judul: 15 Cerita Ajaib dalam Al Quran
Penulis: Dewi Yasmarina

2 komentar:

  1. Surat Al-Kahfi ini sangat panjang dan yang sering dinasehatkan Papa buat sering kubaca cuma....ya gitu, alhamdulillah dapat pengetahuan lagi di sini. Insyaallah nanti ingin menghafal, minimal 1-10.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener...panjang, itu yang suka dibilangin suamiku juga 😄. Kalau aku ngakalinnya dicicil. Habis magrib, habis isya, habis subuh dan habis dhuhur maksimal 2 lembar. Alhamdulillah gak kerasa panjangnya.

      Hapus

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya :)